Hari ini saya telat masuk ke kelas. Untung dosen saya gak marah.
Hari ini tas saya berat karena harus bawa laptop dan alat-alat TA, niatnya emang mau bimbingan sama partner TA saya.
Siang ini panas terik, bener-bener bikin gerah. Semoga malam ini hujan.
Hari ini saya dan partner TA saya harus ngerasain ditolak bimbingan (lagi) sama dosbing sendiri setelah nunggu 4 jam di lab (dan hampir terkunci dari luar).
Tapi semua hal itu sama sekali gak bikin senyum saya hilang.
Endhorpin.
Saya bertemu endhorpin saya lagi. Hmmm....bukan, dia yang menemukan saya duluan.
Saat itu saya terlalu sibuk dengan diri sendiri, sampai saya gak sadar kalau ada sosok yang berdiri di sebelah saya.
Saya menoleh dan... there you are... my endhorpin. Tersenyum manis sambil menyapa "Hey!"
Jantung saya otomatis berdetak lebih kencang dari biasanya, saya pun tersenyum kikuk karena keberadaan dia yang tiba-tiba.
"Kamu kemana aja? Gak pernah keliatan."
Suaranya yang khas mengalir sempurna ke telinga saya.
Gak kemana-mana, tetap suka sama kamu. (Okay, that's too cheesy. I won't do that, trust me!)
Saya hampir menampar pipi saya sendiri untuk terlihat bodoh didepan dia, karena yang keluar dari mulut saya setelah itu hampir terdengar seperti gumaman anak balita yang baru belajar berbicara.
"Hmmm...mmmm....hahahaha, kamu yang kemana aja?"
Yap, otak saya tiba-tiba jadi bodoh untuk berkata-kata lebih dari itu.
Saya dan dia memang tidak terlalu lama berpijak di tempat yang sama, mungkin hanya sekitar 5 menit, tapi efek yang dia timbulkan untuk saya mungkin untuk 24 jam kedepan atau bahkan lebih.
Bahkan hingga detik ini, jika saya memutar ulang kejadian tadi diotak saya, secara otomatis senyum saya langsung tergantung di wajah.
Udah segitu aja. Saya mau lanjut senyum lagi :)
Comments