08:30 AM
Message from : Gadis
Udah di kampus?
08:35 AM
Message from : Rudi
Aku gak ke kampus hari ini.
08:36 AM
Message from : Gadis
Kenapa? Kamu sakit?
08:42 AM
Message from : Rudi
Kayaknya aku alergi. Badan aku merah-merah semua.
08:44 AM
Message from : Gadis
Kamu mau dibawain apa?
11.25 AM
Gadis sudah berada di depan pintu kamar kost Rudi. "Kamu gak takut ketularan?" tanya Rudi sesaat setelah ia membukakan pintu untuk Gadis. Gadis yang masih berdiri dimuka pintu dengan wajah heran "Emang alergi bisa nular?" tanya Gadis dengan santai lalu melengos masuk ke dalam kamar.
"Kamu makan apaan deh kemaren?" tanya Gadis sambil memperhatikan Rudi dari atas sampai bawah. "Enggak makan macem-macem. Nanti sore aku baru mau cek ke dokter." jawab Rudi sambil menggaruk lengannya yang terasa gatal. "Jangan digaruk, yang!" kata Gadis memarahi Rudi. "Yaudah kamu kasih aku bedak kek, gatel nih!" protes Rudi. Kemudian dengan sabar Gadis mengelus lengan Rudi dengan bedak bayi. Sesekali Rudi iseng mengolesi pipi Gadis dengan bedak. "Aku jauh-jauh dateng udah dandan cantik gini kamu bikin menor, pake pensil alis aja lama loh yang!" Gadis cemberut. Rudi tertawa gemas melihat ekspresi Gadis.
"Tadi kamu bawa apaan?" tanya Rudi yang sempat melihat Gadis datang dengan menenteng sesuatu. Gadis yang baru ingat dengan barang bawaannya langsung bergerak mengambil tas kresek yang berisi kotak kue. "Nih.." kata Gadis sambil menyodorkan kotak kue. "Kesukaan aku nih!" kata Gadis lagi. "Lah kan aku yang sakit, harusnya dibawain nya makanan kesukaan aku dong?" protes Rudi sambil tetap menerima kotak kue tersebut. Beberapa detik kemudian, "Wah, fruit cake!!" Rudi berteriak girang, seperti anak kecil yang dibelikan mainan baru. Gadis tersenyum. Rudi langsung menyambar satu buah kue dan memakannya dengan lahap.
Siang itu Gadis terus menemani Rudi. Mereka berdua bercanda tanpa habisnya. Membicarakan hal-hal random. "Aku mulai ikut gatel-gatel nih. Kamu jauh-jauh dari aku gih!" becanda Gadis. Rudi malah tambah mendekati Gadis, duduk manis disebelahnya. "Ih, jauh jauh sana! jarak satu meter!" tambah Gadis. Rudi malah semakin dekat. Muah! Rudi mencium pipi Gadis. Sontak pipi Gadis langsung memerah. Ia tersipu malu. Rudi tertawa kecil. Kemudian suasana menjadi hening sejenak.
"Yang, kamu kalo mau pergi lagi tolong kasih isyarat ya ke aku. Biar aku nya siap." kata Gadis memecah suasana. "Pergi lagi?" tanya Rudi bingung. "Iya, dari dulu kamu selalu datang tiba-tiba dan pergi tanpa permisi" jawab Gadis dengan suara melemah. "Kamu pikir aku masih brengsek kaya dulu? Kenapa aku harus pergi lagi kalo aku udah nemuin rumah untuk pulang?" kata Rudi agak emosi. "Ke kamu." lanjut Rudi. Gadis terdiam, berusaha mempercayai kata-kata Rudi.
"Kamu jangan jauh lagi..." Gadis butuh keberanian untuk mengucapkannya. "Hm?" Rudi menoleh ke arah Gadis. "Soalnya kalo kita jauh lagi, butuh waktu yang lama buat kita ketemu lagi. Contohnya sekarang, butuh bertahun-tahun lamanya untuk kita berdua akhirnya bisa deket lagi. Aku gak mau ngerasain waktu yang lama kaya gitu lagi." kata Gadis dengan bersungguh-sungguh. Rudi terdiam sambil mencerna kalimat Gadis.
"Mendingan kamu selingkuh, dari pada ninggalin aku. Tapi syaratnya jangan sampe aku tau." canda Gadis mencairkan suasana. Rudi tersenyum simpul. "Beneran nih yang penting jangan sampe kamu tau?" goda Rudi iseng. "Ih, kamu seriusan mau selingkuh? Tega banget sumpah!" Gadis memalingkan wajah, ia cemberut lagi.
Tangan Rudi meraih wajah Gadis yang masih berpaling, sampai akhirnya wajah mereka beradu pandang. Rudi mencium bibir Gadis dengan lembut. Wajah Gadis berubah merah lagi. Ada lekuk senyum Gadis dibalik kedua bibir yang sedang menyatu.
Sore itu Gadis pamit pulang. "Peluk..." pinta Gadis dengan manja sebelum ia keluar dari pintu. Rudi tersenyum lalu memeluk Gadis. Gadis yang memiliki postur tubuh yang kecil, hampir tenggelam dalam pelukan Rudi. "Makasih ya udah jengukin aku." kata Rudi dengan tersenyum. "Pokoknya kalo aku ikut gatel-gatel, itu salah kamu!" kata Gadis. Rudi tersenyum. Ia hanya ingin memeluk Gadis-nya lebih lama lagi.
Comments